Apakah ada raja tak bertahta tak bermahkota?
Bagian ke-1
Dunia ini panggung sandiwara adalah frasa yang diutarakan oleh karakter Jaques dalam karya William Shakespeare berjudul As You Like It. Monolog ini mengumpamakan dunia ini sebagai sebuah panggung sandiwara dan kehidupan manusia seperti sebuah sandiwara, dan menerangkan tentang tujuh tingkatan usia manusia, yang kadang-kadang disebut sebagai tujuh usia manusia: bayi, anak sekolah, pecinta, prajurit, keadilan, pantaloon, dan masa kanak-kanak kedua, "tanpa gigi, tanpa mata, tanpa rasa, tanpa semuanya". Maksud Shakespeare adalah bahwa dunia ini tidak lain adalah panggung teater dan manusia adalah aktornya. Sejak lahir manusia memasuki dunia teater dan terus berakting sesuai dengan usia mereka, hingga pada usia tua mereka ketika episode yang terakhir dimainkan.
Ini adalah salah satu bagian dari karya Shakespeare yang paling sering dikutip.
Perilaku manusia dari waktu ke waktu berubah mengikuti perkembangan jaman. Tetapi unsur-unsur universal kebudayaan bisa dikelompokan menjadi tujuh. Koentjaraningrat menyebutkan unsur-unsur universal dari kebudayaan adalah 1) sistem religi dan upacara keagamaan, 2) sistem dan organisasi kemasyarakatan, 3) sistem pengetahuan, 4) bahasa, 5) kesenian, 6) sistem mata pencaharian hidup, dan 7) sistem teknologi dan peralatan.
Sistem organisasi kemasyarakatan dalam masarakat Sunda memiliki filosofi Tri Tangtu di Buana. Tri Tangtu di Buana, yaitu Raja (Eksekutif), Rama (Legislatif) dan Resi ( Yudikatif).
Kita bahas kali ini berkaitam dengan raja.
Raja adalah seorang pemimpin atau penguasa tertinggi dari sebuah kerajaan di suatu wilayah yang menjadi otoritasnya.
Pemimpin kerajaan yang berjenis kelamin laki-laki tersebut memiliki kekuasaan penuh atas kebutuhan dan kemakmuran dari seluruh rakyat yang dipimpinnya.
Bentuk kepemimpinan yang adil, bijaksana, dan penuh kasih sayang sangatlah diidam-idamkan.
Bahkan, kerap kali dijumpai seorang pemimpin yang dipuja-puja oleh rakyatnya karena sifat dan sikapnya yang amat terpuji.
Raja adalah seorang pemimpin dengan sederetan tugas-tugas mulia yang ada di pundaknya.
Ia memiliki kewajiban untuk mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat yang berada di bawah kekuasaannya.
Pekerjaan raja adalah mengatur segala aspek kehidupan yang menyangkut dirinya, keluarga, para abdi dalem, serta seluruh rakyat.
Raja bertugas membuat aturan-aturan baik eksplisit maupun emplisit yang berkaitan dengan segala urusan ketatanegaraan.
Begitu juga ketika terjadi sebuah pelanggaran atau kasus, ia akan bertindak sebagai penguasa yang adil dengan memberikan sanksi sesuai aturan yang telah ditetapkan.
Aktivitas seperti memantau kehidupan masyarakat juga kerap menjadi rutinitas yang diagendakan.
Minimal pendidikan raja adalah sesuatu yang dianggap penting dan kerap menjadi sorotan publik.
Pada zaman modern seperti saat ini, pendidikan formal hingga perguruan tinggi kerap ditempuh oleh seseorang yang digadang-gadang akan menjadi pewaris tahta kerajaan.
Meskipun demikian, seorang putra mahkota tetaplah akan menjadi calon raja manakala sudah siap dan pantas untuk mengemban amanat yang berat tersebut.
Hal ini dikarenakan adanya sebuah aturan baku dimana pewarisan tahta kerajaan akan jatuh pada keluarganya sendiri terutama anak laki-laki.
Calon putra mahkota biasanya akan dibekali dengan berbagai macam ilmu pengetahuan, seperti politik dan pemerintahan, siasat perang, negosiasi, ekonomi, sejarah, kebudayaan, dan lain-lain.
Kumpulan protokol kerajaan sebagai aturan hukum juga harus dipelajari dengan baik dalam rangka membuat sebuah kebijakan ataupun pengambilan keputusan.
Skill yang harus dimiliki raja adalah segala bentuk sikap-sikap kepemimpinan yang meliputi jujur, bertanggungjawab, percaya diri, mampu bernegosiasi dan berdiplomasi, serta kemampuan yang bijak dalam pengambilan keputusan.
Seorang pemimpin juga dituntut untuk bisa membaca situasi yang terjadi dengan daerah kekuasaannya.
Karir jabatan raja sangat bergantung pada seberapa besar kemampuannya dalam membina masyarakat agar menjadi tentram, makmur, dan sejahtera.
Oleh sebab itu, seorang raja harus rela mendedikasikan seluruh pengabdiannya untuk rakyat yang dipimpinnya.
Prospek kerja raja adalah terbilang sangat menjanjikan karena jika dilihat dari jangka waktu kepemimpinanya, seorang pemimpin kerajaan akan senantiasa menjabat hingga masa tuanya.
Namun, dibalik kemewahan serta kekayaan yang dimilikinya, tentu saja tanggung jawab yang dipikulnya tidaklah ringan.
Beban yang dipikulnya cukup berat dan selalu dihadapkan dengan berbagai problematika kehidupan.
Kecekatan dalam mengambil keputusan baik yang bersifat teknis ataupun taktis sangat dibutuhkan.
Bersambung ...
Bagian ke-2
Cag!
Kakang Yogaswara
Purwakarta,18112021.
Diolah dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar